![]() |
Logo MUGI |
Dari sebuah komunitas kecil, kemudian MUGI tumbuh menjadi
komunitas besar dalam pengembangan teknologi Microsoft. Dari yang hanya empat
orang, kemudian membentuk cabang komunitas hingga ke beberapa kota dan kampus.
Tak ubahnya seperti virus, akhirnya MUGI menjangkit para penikmat teknologi
Microsoft, dan tak sedikit dari mereka yang kemudian bergabung dengan MUGI.
Tentang MUGI
Mendengar nama MUGI atau Mucrosoft User Group Indonesia
sudah tidak terdengar asing lagi bagi penikmat teknologi, khususnya penikmat
teknologi microsoft, salah satu perusahaan teknologi yang memberikan kontribusi
sangat besar untuk kemajuan teknologi dewasa ini. MUGI yang merupakan komunitas
pengguna, penggemar, pemerhati serta pengembang produk teknologi microsoft telah
memikat para konsumen microsoft dengan beberapa terobosan serta gerak nyatanya
dalam pengembangan teknologi Microsoft. Tak hanya itu, MUGI juga aktif
memprakarsai adanya beberapa seminar, workshop serta lomba-lomba yang berbasis
teknologi Microsoft. Selain itu, komunitas ini juga semakin dikenal karena
terbentuknya beberapa komunitas yang ada dibawah naunganya, seperti MUGI
regional serta MUGI Kampus yang belakangan mulai marak terbentuk di beberapa
perguruan tinggi di indonesia.
Seperti kebanyakan komunitas, pada awal berdirinya MUGI
merupakan komunitas kecil yang hanya beranggotakan segelintir orang saja.
adalah Tutang, seorang PNS di lingkungan LIPI yang memprakarsai berdirinya
MUGI, yakni pada 19 September 2000. Bersama ketiga temannya Yudisthira, Hans
Manansang dan Paul Hardiman. Hingga saat ini MUGI terus berkembang dengan cepat
dan langsung mendapat dukungan dari Microsoft Indonesia.
Seiring dengan berkembangnya MUGI dan semakin banyaknya
jumlah anggota yang tersebar di seluruh pelosok indonesia, maka dibentuklah
MUGI Regional sebagai wadah untuk merangkul anggota MUGI yang ada di setiap daerah
tertentu. Dalam rentang waktu lima tahun dari tahun berdirinya, MUGI telah
membentuk beberapa MUGI Regional, sebut saja MUGI Jatabek, MUGI Bandung, MUGI
Yogyakarta, MUGI Surabaya, MUGI Bali, MUGI Malang dan MUGI Priyangan.
Tahun
tahun berikutnya MUGI Regional terus dibentuk di daerah-daerah lainnya seperti MUGI
Semarang, MUGI Batam, MUGI Banjarmasin, MUGI Lamongan dan masih banyak lagi
MUGI Regional yang lainnya, demikian disebutkan dalam website resmi MUGI.
Setelah sukses dalam pembentukan beberapa MUGI Regional,
MUGI sembari juga melebarkan sayap dengan membentuk MUGI Kampus, dimana dalam
sistem strukturalnya MUGI Kampus berada dibawah naungan MUGI Regional
masing-masing.
Ada banyak sekali MUGI Kampus, sebut saja MUGI UNIBA (MUGI Kampus UNIBA berada di bawah naungan
MUGI Batam), MUGI St Inten (di bawah
naungan MUGI Bandung), MUGI Universitas Gunadarma (di bawah naungan MUGI
Jatabek), MUGI Politeknik Informatika Del (di bawah naungan MUGI Medan), MUGI
STMIK Potensi Utama (di bawah naungan MUGI Medan) dan banyak lagi MUGI Kampus
yang lainnya. Untuk saat ini MUGI Kampus yang paling besar adalah MUGI UIN
Syarif Hidayatullah, berikut akan di paparkan tentang MUGI Kampus yang Ketuanya
berhasil diwawancarai oleh Kru Alghorizm di Ciputat, Jakarta Selatan.
MUGI UIN Syarif
Hidayatullah
Kala itu suasana ibu kota tak berbeda dengan yang dikabarkan
oleh kebanyakan media massa, lalu lalang kendaraan sangat padat, tak gampang
untuk menyeberang jalan dari tempat kami (redaksi) berdiri ke gedung Kampus UIN
Syarif Hidayatullah, tempat MUGI Kampus terbesar ini berada. Masih sangat pagi
sekali ketika kami tiba di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, hanya segelintir
mahasiswa saja yang kami lihat di setiap sudut kampus. Lama kami berjalan
menyelusuri kampus yang super luas tersebut, kemudian kami putuskan untuk
menghubungi Reza, Ketua MUGI UIN Syarif Hidayatullah yang akan kami temui pagi
itu.
Pagi mulai berganti siang, akhirnya kami tiba di Lobby
Fakultas Teknologi dan Sains, disana Reza sudah menunggu kehadiran kami yang
telah menunggu waktu luangnya sedari pagi buta. Setelah itu, bak malam yang di
tunggu sang bintang, Reza dan satu temannya duduk di lantai sengaja menunggu
kehadiran kami untuk menceritakan semua hal tentang MUGI UIN Syarif
Hidayatullah, komunitas tempat mereka saling berbagi pengetahuan tentang
teknologi Windows.
Awal penuturannya Reza menjelaskan tentang MUGI secara umum,
bahwa MUGI adalah komunitas yang mempelajari teknologi microsoft, dan untuk
kalangan kampus bukan hanya mahasiswa jurusan TI saja yang boleh bergabung
dengan komunitas ini, semuanya boleh bergabung. “Mugi itu komunitas yang
mempelajari semua hal tentang microsoft, bukan hanya anak TI saja, semuanya,
selain yang jurusan TI juga boleh bergabung disini. Ada anak biologi, dan lain
lain. Mereka sudah mulai buat aplikasi juga. Sistemnya sharing.” Jelas Reza
dengan logat jakartanya kepada kami.
MUGI UIN Syarif Hidayatullah berdiri pada tanggal 10
sepetember 2010. Berawal dari aktifitas browsing abdullah dan muhammad fajar
yang tanpa sengaja menemukan komunitas kajian bernama MUGI, kemudian mereka
berinisiatif untuk mendirikan MUGI di kampus mereka. Reza yang merupakan ketua
MUGI UIN Syarif Hidayatullah yang kedua mengungkapkan cerita dari abdullah
bahwa cara mendirikan MUGI di kampusnya sangatlah mudah, mereka hanya
mengunjungi MUGI Jatabek dan langsung mendapat dukungan dengan akan dibentuknya
MUGI Kampus tersebut, selanjutnya MUGI Jatabek inilah yang menaungi MUGI UIN
Syarif Hidayatullah sebagai MUGI Kampus yang ada di bawah naungan MUGI Regional
Jatabek.
Sebagai organisasi atau komunitas kajian, MUGI UIN Syarif
Hidayatullah tidak terlalu banyak aturan dalam sisi struktur
keorganisasian-nya, hanya ada beberapa bagian saja, yakni ketua, sekretaris,
bendahara, dan koordinator divisi pada setiap spesifikasi kajian. Spesifikasi
kajian dibagi menjadi tiga, yaitu Desaigner, Programmer dan Sistem Analis.
Demikian Reza menjelaskan perihal struktur keorganisasian kepada kami.
Selanjutnya Reza menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan MUGI
UIN Syarif Hidayatullah. Ada tiga kegiatan menurut waktu pelaksanaanya. Pertama
adalah kegiatan mingguan, kegiatan ini adalah kegiatan rutinitas kajian bersama
antar anggota MUGI UIN Syarif Hidayatullah menurut spesifikasi kajian yang
mereka tekuni masing-masing. Kedua adalah kegiatan persemester, kegiatan ini
adalah kegiatan jangka panjang yang harus di selesaikan selama satu semester,
berupa pembuatan aplikasi yang berbasis windows. Ketiga adalah kegiatan
tahunan, kegiatan ini bernama UMDC, UMDC merupakan kegiatan yang dikemas dengan
beberapa rangkaian acara, seperti seminar, workshop dan berbagai lomba.
Hebatnya, sebelum UMDC digelar panitia harus membuat beberapa aplikasi terlebih
dahulu untuk dipamerkan ketika UMDC berlangsung, termasuk UMDC II yang dilaksanakan
pada tanggal xxx kemarin. “Selama dua bulan sebelum UMDC kemarin, kami sudah
membuat 17 aplikasi,” ungkap Reza.
Selain menjelaskan panjang lebar tentang struktur, kegiatan
dan sejarah MUGI UIN Syarif Hidayatullah, Reza juga menegaskan bahwa secara
formal MUGI UIN Syarif Hidayatullah tidak berada di bawah naungan kampus. MUGI
UIN Syarif Hidayatullah merupakan organisasi luar kampus, tapi semua anggotanya
merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, organisasi seperti ini biasa
disebut dengan Organisasi extra kampus. “Kita tidak ada di bawah naungan
kampus, hanya saja, Jika kita menang dalam sebuah perlombaan, kampus kita
terbaca juga,” jelas Reza.
Selain aktif mengadakan kegiatan sendiri, anggota MUGI UIN
Syarif Hidayatullah juga aktif mengikuti perlombaan-perlombaan yang berbasis
teknologi Microsoft, baik yang di selenggarakan oleh komunitas lain, sebuah
lembaga, bahkan perlombaan yang diselenggarakan oleh Microsoft sendiri. “selain
sibuk mengadakan kajian dan lainnya, kami juga sering mengikuti perlombaan,
seperti IMAGINE CUP yang diadakan oleh Microsoft, juga perlombaan yang diadakan
oleh komunitas lain,” tuturnya pada kami.
*Diterbitkan versi cetak oleh Majalah Alghorizm STT Nurul Jadid
Wew :) Jadi Nambah ilmu nih gan (y)
ReplyDeletewah keren ini artikelnya makasih gan ane malah gak ngerti tentang mugi jadi sedikit ngerti
ReplyDelete