"SELAMAT TINGGAL PUTIH ABU-ABU
SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU
DAN INI SEBUAH PESAN"
Siang tadi, aku melihat banyak sekali putih abu-abu
berkaca-kaca di pelupuk mata mereka. Setelah Ujian akhir Nasional berakhir aku melihat itu
semua. Aku perhatikan sedemikian rupa, hingga tak kusadari, aku juga terharu
melihat “view” yang dulu aku pernah merasakannya. Mereka bergurau, bercengkrama
dengan hangatnya, nada tawa membahana. Tapi ada satu hal yang aku tahu tentang
mereka, sebenarnya mereka menahan sedih yang amat, sangat, sungguh dalamnya.
Ya, mereka akan meninggalkan putih abu-abu, meninggalkan teman-teman yang sudah
menemani mereka di masa remaja, selama tiga tahun lamanya.
Benar-benar terharu melihat keadaan itu, teringat waktu
dimana aku juga putih abu-abu. Sebentar lagi mereka akan berwajah lebih serius
lagi. Akan hadir masa dimana mereka harus melakukan hal yang lebih besar lagi,
menjemput masa di depan mereka yang sebenarnya, bukan tentang permainan, bukan
tentang senang-senang, adalah masa dimana mereka harus menentukan masa depan
yang sesungguhnya.
Tawa “sweet seventeen” akan berubah menjadi tawa
seorang dewasa. Akan hadir masalah, masalah yang mereka harus menyelesaikannya
secara dewasa, bukan ala putih abu-abu yang penuh kesenangan belaka. Mereka
akan belajar menentukan solusi bijak layaknya manusia tua, karena jika tidak
begitu, maka bersiaplah untuk berkutat dalam lingkaran putih abu-abu yang
selalu mengutamakan “kepuasan diri sendiri” saja.
Untuk mereka kuucapkan “Selamat tinggal putih abu-abu”,
selamat menempuh hidup baru, hidup yang akan jauh lebih menguji mental, hidup
yang lebih jauh menguji kreatifitas dan yang lebih jauh dari semua hal yang
manis ketika ber-putih abu-abu. Kini jalan mereka adalah pilihan, semoga mereka
dapat menentukan sebaik-baiknya, jangan sampai pilihan itu diselesaikan dengan
cara putih abu-abu, semoga pilihan mereka benar-benar pilihan pertama setelah
melepas predikat “putih abu-abu”.
“Sekali lagi,
selamat tinggal putih abu-abu, genarasimu adalah generasimu, kamu yang akan
mewarnai tanah Indonesia ini setelah generasiku, setelah generasi para pejuang
yang tak sempat menikmati putih abu-abu sepertimu dan sepertiku”
Ini putih abu-abu-ku 2010 yang lalu, mana putih abu-abu kalian? |
ahh bakal rinduuu
ReplyDeleteTeringat masa lalu
ReplyDeletesekarang anak2 SMA UN kan pasti ingin pada lulus terus rindu saat2 SMA
haha :D tunggu milik saya bos
ReplyDeleteok, saya tunggu disini...
Delete