Rene Descartes |
Watak akal dan hubungannya kepada otak (badan) barangkali
meupakan problem yang sangat sukar, sulit terpecahkan, tapi sangat menarik dan
penting di antara beberapa problem yang dihadapi manusia. Soal hubungan akal
dan badan adalah soal yang tetap hangat yang selalu dihadapi manusia semenjak
berabad-abad lamanya, bahkan mungkin selmanya.
Dari zaman Descartes pada abad ke 17, problem tersebut sudah
menjadi problem yang sangat penting, pentingnya problem tersebut disebabkan
karena pengaruh sains yang selalu berkembang, dengan keinginannya untuk
melukiskan dunia dalam istilah kuantitatif atau matematika.
Hal tersebut juga karena pengaruh aliran yang dimulai oleh
Descartes yang telah membedakan secara tegas antara akal dan badan. Dualisme
Descartes mendorong kita kepada kesulitan-kesulitan. Dalam pandangan bahwa akal
dan badan merupakan substansi yang berbeda, atau terpisah, bagaimana akal dapat
menimbulkan perubahan dalam badan atau sebaliknya? Umpamanya saja tindakan
menggerakkan tangan, atau menulis atau berjalan? Bagaimana sesuatu yang
dinamakan akal dapat menimbulkan gerakan-gerakan fisik yang terdapat dalam
perbuatan-perbuatan tersebut? Dan bagaimana sesuatu yang terjadi terhadap
badan, umpamanya terlempar ke arah meja, dapat menimbulkan sesuatu yang bersifat
mental, seperti rasa kesakitan?.
Terdapat banyak interpretasi dan pemecahan soal-soal
hubungan badan dan akal yang bermacam-macam, dari pemecahan-pemecahan yang
berupa pengingkaran akal atau materialistik. Hingga pendirian bahwa akal adalah
realitas yang utuh. Semua mempunyai banyak pandangan. Dan pandangan dari
seorang Descartes, sebagaimana telah dijelaskan diatas.
Diolah dari buku Persoalan-persoalan Filsafat karya Prof. Dr.H.M. Rasjidi
Diolah dari buku Persoalan-persoalan Filsafat karya Prof. Dr.H.M. Rasjidi
Wah, mantap gan :)
ReplyDeleteIzin nyimak aja..
mantap nih, pengatahuan sejarah baru.. makasih mas :)
ReplyDeleteBlog Bang Jal
tmbah pengetahuan ,
ReplyDeletethx gan :D