Sudah tidak di ragukan lagi bahwa prancis adalah gudangnya ilmu filsafat, hal ini bisa di lihat dari munculnya tokoh-tokoh filsafat besar di Negara fashion tersebut. Sebut saja, Henri Bergson, Maurice blondel, jean-paul Sartre, Michael Foucault, Jacques derrida dan lain sebagainya. Ini membuktikan bahwa di prancis ilmu filsafat mempunyai harga sendiri di mata masyarakat disana.
Dalam sistem pendidikan, prancis menetapkan ilmu filsafat tidak hanya di sekolah tinggi saja akan tetapi sudah di terapkan di jenjang sekolah menengah. System pendidikan ini sudah menjadi tradisi di prancis semenjak Victor Cousin (1792-1867), professor filsafat di universitas Sorbonne menjabat sebagai menteri pendidikan.
Pada awal abad 20 tradisi itu mulai rapuh sehingga pada saat itu banyak protes yang di layangkan oleh para pecinta filsafat disana. Contoh kasusnya adalah ketika menteri pendidikan mengurangi porsi jam belajar ilmu filsafat disekolah menengah, hal ini menimbulkan banyak protes dari kalangan filsuf-filsuf besar pada saat itu yang berkumpul dalam komunitas GREPH (Groupe de recherché sur l’enseignement philosophie, kelompok penelitian pengajaran filsafat) yang berdiri sejak tahun 1974 dan di pimpin oleh Jacques derrida.
Sampai saat ini, perjuangan para pecinta ilmu filsafat di prancis tidak berhenti untuk tetap menjaga posisi ilmu filsafat di tengah system pendidikan. Karena mereka yakin dengan filsfat maka orang disana akan lebih kritis jika sudah kritis maka negaranya akan selamat dari sekat hitam dunia politik. Kesimpulan ini bisa di lihat dari karya GREPH yang berjudul a peur de la philosophie (siapa yang takut untuk filsafat).
Sahabat DZ Cyber, cukup itu dulu tentang filsafat prancis, insyaALLAH saya lanjutkan di postingan berikutnya. SEMOGA BERMANFAAT.
0 komentar:
Post a Comment