.

.

Syiah: Usir atau Tidak?


Perbedaan adalah nikmat, sebuah kata yang gampang ketika di ucapkan tapi sangatlah berat untuk menjalankannya dalam kehidupan kita. Kehidupan yang selalu dan selalu mengalir perbedaan-perbedaan baik itu dari aspek sosial, politik, tradisi, budaya, bahkan yang sangat banyak mengambil perhatian di negara kita ini adalah perbedaan dalam ranah kepercayaan (agama), lebih runcingnya lagiadalah perbedaan yang timbul dari satu akar agama.

Islam misalnya, dalam islam di kenal sebuah hadis yang menjelaskan tentang munculnya aliran aliran yang kemudian dalam aliran-aliran tersebut akan ada satu aliran yang itu akan selamat kelak di akhirat (surga). Dalam pengkajiannya, hadis ini menimbulkannya banyak sekali interpretasi-interpretasi dari berbagai tokoh yang  kemudian meng-klaim masing-masing golongannya sebagai aliran yang akan selamat.

Dari sikap “klaim” yang di umbar-umbarkan inilah kemudian timbul banyak permasalahan-permasalahan dalam lingkup sosial, termasuk juga di indonesia yang notabene penduduknya beragama islam.

Permasalahan yang masih dalam kategori up to date di negara kita saat ini adalah kontrovesi di tolakkah atau tidak, syiah di indonesia?. Syiah yang sudah mulai melebarkan sayapnya  di beberapa daerah di indonesia menuai banyak sekali kecaman dari berbagai pihak yang mengnggapnya sebagai aliran sesat. Akan tetapi, di tengah maraknya suara klaim kesesatan syiah, kaum elit pemerintahan seakan-akan tidak punya ketegasan dalam menyelesaikan masalah ini. Apakah syiah harus di buang dari bumi indonesia ataukah tidak.

Ini hanyalah pengantar...
Ini hanyalah catatan kecil setelah saya mendengarkan cak NUN (emha ainun najib) berbicara pada forum dialog publik; haruskah syiah di tolak?  yang di selenggarakan di IAIN sunan ampel.
Pedulikah anda dengan permasalahan bangsa ini?
Mari selesaikan bersama.



Blog, Updated at: 10:45 AM

Popular

Recent Comment

Powered by Blogger.